Proyek Irigasi P3-TGAI di Desa Batu Ampar Sudah Rampung, Anggota P3A Sudah Menikmati Aliran Air.
On Desember 20, 2025
Cybernews.id - Melawi - Kalbar.
Proyek pembangunan jaringan irigasi melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Desa Batu Ampar, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, telah dinyatakan selesai dan tidak ditemukan permasalahan.
Proyek dengan nilai anggaran sebesar Rp 195 juta tersebut bersumber dari Anggaran Tahun 2025 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dengan panjang saluran irigasi mencapai 140 meter.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Taruna Tani Desa Batu Ampar, Yakob Santoso, mengatakan proyek telah dikerjakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan hasil pekerjaan juga telah resmi diserah terimakan kepada Balai Wilayah Sungai Kalimantan I di Pontianak pada Selasa, 16 Desember 2025.
Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan hasil verifikasi lapangan dari instansi terkait dan laporan administrasi, pekerjaan jaringan irigasi P3-TGAI di Desa Batu Ampar telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis dan ketentuan kontrak.
“Memang sempat ditemukan keretakan kecil pada dinding drainase, namun itu langsung kami perbaiki sebagai bentuk tanggung jawab. Setelah dilakukan pengecekan, pihak Balai menyatakan tidak ada masalah dan pekerjaan dinilai sesuai prosedur kontrak serta nilai anggaran,” ujar Yakob, Sabtu (20/12/2025).
Yakob juga menjelaskan, selama proses pelaksanaan, proyek P3-TGAI ini mendapat pengawasan dari berbagai pihak, termasuk Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1, kejaksaan, serta instansi terkait lainnya.
“Setiap hari progres pekerjaan juga kami laporkan kepada Tim Pendamping Masyarakat (TPM). Ini kami lakukan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas,” ujar Yakob.
Ia pun menyampaikan apresiasi kepada Kementerian PUPR, DPR RI, Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1, serta seluruh pihak yang telah memberikan kepercayaan kepada masyarakat Desa Batu Ampar untuk mengelola dan membangun jaringan irigasi secara swakelola.
“Irigasi ini bertujuan untuk mengairi sawah masyarakat, dan saat ini sudah dapat difungsikan untuk sekitar 10 hektare lahan persawahan,” imbuhnya.
Ke depan, Yakob berharap pembangunan jaringan irigasi dapat terus dilanjutkan agar semakin banyak lahan pertanian yang terairi dan produktivitas petani meningkat.
“Karena dikerjakan secara swakelola oleh petani setempat, program ini juga berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat desa,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang petani Desa Batu Ampar, Sidarlin, mengaku sangat terbantu dengan adanya pembangunan irigasi tersebut.
“Dengan adanya irigasi ini, pengairan sawah jadi lebih lancar. Kami berharap hasil panen padi bisa meningkat dan kesejahteraan petani juga ikut membaik,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, keberhasilan pembangunan irigasi di Desa Batu Ampar menunjukkan bahwa pengelolaan berbasis masyarakat dapat berjalan dengan baik apabila dilakukan secara transparan dan diawasi bersama.
Dikesempatan itu, kepada para petani Sidarlin mengajak agar jaringan irigasi yang telah dibangun dapat dipelihara secara berkelanjutan oleh P3A, sehingga produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani terus meningkat."harapannya.(Bahrum Sirait/Abd)















