Oleh :
Rusman Haspian Abulung
Cybernews.id - Kalbar.
Kesuksesan hidup tidak hanya diukur oleh capaian duniawi semata, seperti berderetnya gelar akademik, menterengnya karier, atau melimpahnya penghasilan. Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia-sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama.
"Mengejar Cintanya ALLAH" adalah salah satu bagian dari fase terpenting dalam hidup manusia yang akan menjadi sebuah kisah kehidupan fana Dunia nyata yang intinya kita berlomba untuk mendapatkan "Cinta ALLAH" pada kehidupan kita
Sifat dan Perilaku yang Disukai Allah dan Insya ALLAH akan mendapat "Cintanya ALLAH" ialah Manusia yang dalam menjalani hidupnya, manusia harus menjadikan Allah sebagai tujuan dengan senantiasa mengharap ridha-Nya dan menjadikan surga sebagai cita-cita (Dasuqi, 2008). Demikian juga hendaknya memandang kesuksesan. Untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat, tentu kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. dan menjadi orang yang disukai-Nya. Berikut ini uraian tentang macam sifat atau perilaku manusia yang disukai oleh Allah swt. berdasarkan dalil dalam al-Qur’an. Untuk kaum laki laki selalu berpedoman pada keimanan dan selalu menjaga kesucian istri dengan berpedoman pada
Al-Mutathahhirin
Kata al-mutathahhirin dapat diartikan sebagai kesucian dan keterhindaran dari kotoran/noda. Salah satu pernyataan al-Qur’an bahwa Allah menyukai al-mutathahhirin ditemukan dalam QS. Al-Baqarah:222 yang menjelaskan tentang larangan seorang suami mencampuri istri yang sedang haid. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri sebagai tanda menjaga kesucian istri yang artinya ALLAH akan lebih menyangi kita dan insya ALLAH kita akan mendapatkan "Cintanya ALLAH" Allahulam Bishawab**
« Prev Post
Next Post »