Pro-Kontra di Kurikulum Merdeka Belajar




Cybernews.id - Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Februari 2022 menimbulkan banyak pro-kontra. Kurikulum Merdeka memberi kesempatan para murid untuk belajar tentang hal-hal yang dekat dengan kesehariannya (muatan lokal), seperti lingkungan alam di sekitarnya melalui pembelajaran lintas disiplin ilmu, yang tidak terakomodasi oleh mata pelajaran nasional.



Seperti yang kita tahu bahwa dalam lingkungan pendidikan, diperlukan sebuah kurikulum agar proses pendidikan berjalan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Begitupun di negara kita Indonesia.


Kita tahu, bahwa kurikulum di Indonesia bersifat dinamis, artinya bisa sewaktu-waktu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Dan yang terbaru yang akan digunakan di dunia pendidikan adalah kurikulum merdeka belajar. 


Untuk itu, pada artikel kali ini akan dibahas terkait apa itu kurikulum merdeka belajar dan bagaimana penerapannya dalam kegiatan pembelajaran.


Apa Itu Kurikulum Merdeka Belajar?

Kurikulum merdeka belajar merupakan sebuah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai upaya mengembangkan kurikulum dari yang sudah ada sebelumnya.


Lahirnya kurikulum ini adalah hasil dari fenomena pandemi COVID-19 yang menyebabkan proses pembelajaran mengalami banyak kendala sehingga memberikan dampak yang cukup signifikan bagi satuan pendidikan.


Menurut Buku Saku Kurikulum Merdeka, Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten belajar akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk menguatkan kompetensi.


Pada pelaksanaannya, guru lebih memiliki keleluasaan dalam memilih perangkat mengajar sehingga proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.


Selain itu, pendapat lain menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, pengertian Kurikulum Merdeka Belajar merupakan kurikulum yang dalam proses pembelajarannya mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Artinya para peserta didik bisa memilih pelajaran apa saja yang diinginkan sesuai dengan bakat dan minatnya.


Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebagai bentuk evaluasi perbaikan Kurikulum 2013.


Karakteristik Kurikulum Merdeka Belajar

Pengembangan kurikulum merdeka belajar dilakukan dengan lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial dan pengembangan karakter peserta didik. Oleh karena itu, terdapat karakteristik khusus yang digunakan dalam kurikulum merdeka belajar, antara lain:


Pembelajaran berbasis proyek yang bertujuan untuk mengembangkan soft skills dan karakter sesuai profil belajar Pancasila.


Berfokus pada materi esensial sehingga tersedia waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.


Fleksibilitas bagi guru dalam melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.


Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

Pengimplementasian kurikulum merdeka belajar tidak serta merta dilaksanakan secara penuh dan serentak. Sesuai dengan kebijakan Kemendikbudristek, diberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar ini. 


Bagi satuan pendidikan yang memilih menggunakan kurikulum merdeka belajar, terdapat 3 pilihan kategori dalam mengimplementasikan kurikulum ini, di antaranya:


1. Kategori Mandiri Belajar

Kategori ini memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan untuk menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka belajar, dengan tetap menggunakan kurikulum sebelumnya, yaitu kurikulum 2013 atau kurikulum 2013 yang disederhanakan/kurikulum darurat.



2. Kategori Mandiri Berubah

Pada tahun ajaran 2022/2023, satuan pendidikan mulai menerapkan kurikulum merdeka belajar, menggunakan perangkat ajar yang disediakan dalam PMM sesuai jenjang satuan pendidikan yaitu perangkat ajar untuk PAUD, kelas I, kelas IV, kelas, VII, dan kelas IX.


3. Kategori Mandiri Berbagi

Satuan pendidikan dipersilakan untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar diikuti dengan pengembangan mandiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan anak usia dini (PAUD), kelas I, kelas IV, kelas VII, dan kelas IX mulai tahun ajaran 2022/2023.


Keunggulan Kurikulum Merdeka Belajar

Dilansir dari Buku Saku Tanya Jawab Kurikulum Merdeka, keunggulan yang didapatkan dengan menggunakan kurikulum merdeka belajar antara lain sebagai berikut.


Materi yang disampaikan dan dipelajari menjadi lebih sederhana, mendalam, dan berfokus pada materi yang esensial. Hal ini tentu membuat peserta didik dapat belajar secara lebih dalam tanpa diburu-buru oleh waktu.


Guru lebih merdeka karena bisa mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik.


Sekolah memiliki hak dan wewenang dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan satuan pendidikan dan peserta didik.


Karena bersifat lebih relevan dan interaktif, proses pembelajaran lebih memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan dapat mengeksplorasi isu-isu aktual.


Sebagai bentuk nyata implementasi dari kurikulum merdeka belajar, salah satunya adalah kegiatan presentasi yang bisa melatih rasa percaya diri dan kemampuan berbicara di depan umum bagi siswa. Nah, untuk bisa menciptakan presentasi yang menarik dan informatif, peserta didik mungkin memerlukan template power point gratis yang akan membuat suasana presentasi semakin hidup dan interaktif. Selain itu tentu persiapan memahami materi merupakan hal utama yang harus diperhatikan.


Itulah tadi informasi terkait kurikulum merdeka belajar yang bisa disampaikan. Semoga ulasan di atas bisa menambah pengetahuan kita semua dan menjadi lebih terbuka dengan berkembangnya hal-hal baru di bidang pendidikan. (Red.Muddin)

Previous
« Prev Post