Pemerintah Desa Nanga Kompi Tutup Sementara Quarry Galian C PT Erna Djuliawati

 



Cybernews.id - Melawi - Kalbar .

PT. Erna Djuliawati perusahaan yang mengelola hasil hutan kayu di wilayah Propinsi Kalimantan Tengah dan

menggunakan main rood yang melintasi wilayah Kabupaten Melawi Propinsi Kalimantan Barat termasuk desa

Nanga Kompi Kecamatan Sayan Kabupaten Melawi untuk mobilisasi kayu hasil hutan yang di kelolanya kini

ditutup sementara oleh pemerintahan desa Nanga Kompi atas nama warga masyarakat desa Nanga

Kompi..11/04/22.

Lokasi tambang terbuka berupa material tanah dan batu yang digunakan oleh PT.Erna Djuliawati tepatnya di Km.

77 dusun Senain Desa Nanga Kompi untuk kebutuhan jalan perusahan dan lain-lain itu menurut “Embang” kepala

desa Nangan Kompi saat di temui wartawan, Lokasi tersebut sudah # 30 Tahun lamanya di kelola, sejak Tahun

1986 tandasnya.

Namun demikian pihak perusahaan belum pernah berkomitmen terhadap dampak likungan yang di timbulkan

oleh kegiatan pertambanganya, perusahaan seenaknya saja mengeruk tanah dan batu di areal tersebut tanpan

peduli terhadap dampak dari kegiatanya, saya sebagai kepala Desa Nanga Kompi setelah mengadakan rapat

perangkat desa dengan para tokoh tokoh, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, pemuda dan lembaga desa yang ada,

sebagai respon terhadap dampak lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan perusahaan akhirnya sepakat untuk

menyurati Perusahaan PT.Erna Djuliawati menutup sementara dengan batas waktu sampai ada etikat baik

perusahaan untuk memenuhi tuntutan masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab dan kosekuwensi perusahaan

terhadap dampak lingkung yang selama ini tidak dipedulikan oleh perusahaan.

“Surat penututpan sementara itu saya tembuskan keada Bapak Bupati Melawi, Camat Sayan, Polres Melawi, Polsek

Sayan dan Koramil Sayan, berikut rincian yang harus dipenuhi oleh Perusahaan, saya tidak menghitung dari

berapa jumlah material yang sudah di gali oleh perusahaan dari sejak itu sampai sekarang, tetapi saya hanya

menghitung dengan nilai kepatutan yang saya yakini penggunaan material tanah dan batu yang di gali dari lokasi

itu jauh lebih besar, tetapi jika perusahaan juga tidak merespon apalagi tidak bertanggung jawab dapat dipastikan

untuk jalan yang melintasi desa Nanga Kompi akan di blokir. Tegasnya.

Lantas langkah-langkah apa yang akan ditempuh, mengingat sampai saat ini setelah dilakukan penutupan lokasi

quarry tersebut belum juga ada tanda-tanda etikat baik dari perusahaan, “Embang” mengatakan “Saya akan

melayangkan surat kepada Bapak Bupati Melawi memohon agar dapat memanggil pihak perusahaan untuk

memediasi permasalahan ini duduk satu meja bersama –sama pemerintahan desa Nanga Kompi”

pungkasnya..

(S.Adi / red )

Previous
« Prev Post