Jangan Mudah Percaya Hoaks soal COVID-19, Ingat Dampak Buruknya



Cybernews.id - Pontianak - Kalbar

Jangan gampang percaya hoaks di masa pandemi COVID-19. Peserta didik (Serdik) Sespimmen ang. 61 yang berasal dari Kalbar yaitu Kompol Kartyana Widyarso WP, SIK, MAP mengingatkan, hoaks atau berita bohong di masa pandemi mengakibatkan banyak hal buruk di masyarakat, khususnya dalam penanganan wabah COVID-19.


Serdik Kartyana dalam himbauannya, Rabu, 11 Agustus 2021, mengatakan hoaks yang tersebar dan dipercayai oleh masyarakat dapat menyebabkan perilaku publik yang tidak menguntungkan. Serdik Kartyana mencatat hoaks terkait virus corona banyak terjadi di awal-awal pandemi, yaitu pada Maret 2020 dan masih berlasung sampai sekarang, yang berakibat buruk pada perilaku masyarakat.


"Bulan Maret tahun lalu paling banyak hoaks atau berita manipulasi bersebaran. Dampaknya ada panic buying, ada efek sosial yang menjadikan masyarakat tidak sekadar khawatir terhadap pandemi COVID-19 tapi perilaku yang tidak sejalan," jelasnya.


Hal itu disebabkan oleh adanya hoaks yang berpengaruh pada perilaku negatif masyarakat atau yang disebut infodemik. Menurutnya, di era digital dan banyaknya informasi yang berseliweran di media sosial membuat masyarakat dengan mudah mengakses informasi.


Informasi yang terus berjalan tersebut bisa menjadi "makanan" yang menyehatkan, namun juga bisa menjadi racun berdampak buruk pada psikologis maupun perilaku masyarakat. Berdasarkan hasil survei, secara kognitif masyarakat sudah memahami tentang pandemi COVID-19 dan apa yang harus dilakukan untuk mencegah penularannya.  

Namun, kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di masyarakat terkait 5M belum dipatuhi secara benar. Hal itu dilihatnya dari imbauan pemerintah terkait larangan mudik Lebaran 2021 yang bisa berpotensi menularkan virus dari Ibu Kota ke berbagai daerah di Indonesia. Hasilnya, masih banyak warga yang tetap mudik dan menyebabkan penyebaran kasus COVID-19 meluas di Tanah Air.    (Agus / Mit ) .

Previous
« Prev Post