Gaji Dipotong ,Karyawan Demo PT GKM .

 


Cybernews.id - Sanggau .

Pemicu utama terjadinya Demo atau  unjuk rasa Karyawan PT.GKM yang terdiri dari para buruh pemanen, pemuat buah sawit, krani panen, mandor panen  adalah mereka menununtut kepada pihak manajemen dan minta pertanggung jawaban atas tidak sesuainya gaji mereka, premi mereka banyak di pangkas, bahkan gajih pokok yang sudah di tetap kan UMK pun di pangkas sama managemen, padahal mereka selama ini udh bekerja ekstra mengikuti SOP perushaaan.



Gaji dipotong hingga 50 persen tanpa pemberitahuan gara-gara perubahan sistem, ratusan karyawan di GKM(HPI), Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, KalBar, nekat demo anarkis hingga pecahkan kaca kantor perusahaan.


Tak hanya itu, pemotongan gaji hingga 50 persen dengan alasan peruban Sistem tersebut dilakukan tanpa adanya pemberitahuan.


Sontak pemotongan gaji membuat ratusan karyawan murka dan nekat melakukan demo anarkis. Ratusan  Karyawan  Lapangan PT.GKM di Desa Sotok, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, KalBar menggelar demo. 


Demo dilakukan setelah karyawan mengetahui setelah di ambilnya gaji di ATM hanya diterima separuh gaji yang seharusnya mereka terima.


Salah satu karyawan perusahaan, mengatakan aksi demo terjadi spontan setelah karyawan mengetahui perusahaan hanya memberikan 50 persen gaji mereka tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.


"Pada ngumpul protes karena tanpa kesepakatan gaji kami hanya diberikan separuh,” ujar Salah satu karyawan yang meminta indentitas nya tidak di sebutkan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (10/10/2020).


Dia menambahkan, PT.Global Kalimantan Makmur/ HPI hanya memberikan separuh gaji karyawan, bahkan ada karyawan menerima gaji di bawah satu juta, itu sudah lewat dari kewajaran di bawah UMK dengan alasan tidak jelas.


"Sampai saat ini belum ada kejelasan dari pihak Perusahaan juga akan menggaji karyawan dengan separuh gaji hingga kapan," katanya. 


Ferdinan Purba sebagai ketua DPC SBSI Kabupaten Sanggau, saat di hubungi via WhatsApp

Mengatakan memang telah terjadi aksi massa yg terdiri dari para pekerja pemanen dan mandor di perkebunan.

Aksi massa bermula dari ketidak puasan para pekerja setelah kemaren menerimah upah bulanan.

Secara reaksioner para pekerja berkumpul dan meminta keterangan kepada pemimpin di PT Global Kalimantan Makmur untuk meminta penjelasan mengapa terjadi pemotongan terhadap para pekerja khususnya pemanen dan mandor. 

Tapi para pemimpin di PT. Global Kalimantan Makmur tidak kunjung tiba untuk memberikan penjelasan kepada para pekerja, para pekerja kehabisan kesabaran dan mulai bertindak dan melakukan pengerusakan fasilitas kantor lalu membubarkan diri tanpa ada membawa kejelasan hasil dari aksi massa tadi."ungkapnya. (Tim/ red)

Previous
« Prev Post