LP3KD Propinsi Gelar Audisi Pesparani Untuk Sintang .


Cybernews.id - Sintang - Kalbar .
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani  Katolik (LP3KD) Provinsi Kalimantan Barat melakukan  audisi Pesparani Provinsi Kalimantan Barat untuk Kontingen Sintang di Gereja Kristus Raja Katedral Sintang pada Senin, 16 Desember 2019.

Michell Eko Hardian Sekretaris Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik Daerah Kabupaten Sintang menjelaskan bahwa audisi Pesparani Provinsi Kalimantan Barat untuk Kontingen Sintang bias menghasilkan sesuatu yang baik dan berkualitas serta Sintang bias ikut berpartisipasi dalam mewakili Kalbar pada Pesparani Tingkat Nasional di Kupang nanti.

“qui bene cantat, bis orat yang secara harfiah berarti ia yang bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali. Saya berharap Tim Sintang bisa tampil baik dan maksimal sehingga mendapatkan nilai yang baik untuk dibawa ke Pontianak oleh Tim Penilai. Kami sejak awal bertekad bisa mengikuti semua kategori lomba yakni 13 lomba yang terdiri dari 6 paduan suara, 4 mazmur, 2 cerdas cermat dan satu bertutur kata. Kami juga akan terus membina dan mengembangkan kelompok paduan suara yang sudah ada dan akan terus mencari kader  lain yang berpotensi untuk dibina dan dikembangkan” terang  Michell Eko Hardian.

Aloysius Mering Ketua Tim Penilai dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejani  Katolik (LP3KD) Provinsi Kalimantan Barat menjelaskan bahwa sejak awal kami sudah mengingatkan seluruh kabupaten kota agar mempersiapkan diri dengan baik.
“sejak hari ini, kabupaten kota yang mengikuti seluruh kategori lomba adalah Kabupaten Sintang yakni 13 kategori lomba. Mudah-mudahan dari 13 kategori tersebut ada tim Sintang yang bisa menang dan mewakili Kalbar pada pelaksanaan Pesparani di Ambon nanti. Kami ini bukan juri tetapi tim penilai. Juri itu ada SK nya dan keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat. Kalau sistem tim penilai ini, kami hanya menilai, mendata dan mengamati penampilan kabupaten kota, yang merekap adalah pengurus Provinsi Kalbar. Data ada dua yakni observasi langsung dan dokumen rekaman video,
maka rekaman video harus bagus kualitas. Nanti dipadukan antara observasi kami dengan rekaman yang ada. Penilaian semua lomba akan kami bawa ke Pontianak” terang  Aloysius Mering


“kami juga akan memberikan saran kepada pengurus LP3KD Provinsi Kalimantan Barat dalam menentukan pemenang. Rencananya tiga tim terbaik dalam satu kategori, akan diadu lagi di Kota Pontianak untuk menentukan yang terbaik dan mewakili Kalimantan Barat pada Pesparani Tingkat Nasional di Ambon nanti. Jadi kami hari ini hanya merekam dan menilai untuk kemudian dibawa ke Pontianak” terangnya
“ini audisi bukan lomba. Kami tim penilai yang berjumlah enam orang akan menggali potensi Bapak Ibu. Misalkan ada satu kelompok paduan suara yang tampil, jika masih ragu, masih bisa diulang. Sampai paduan suara bisa merasa puas dan penampilan yang terbaik itulah rekaman yang dibawa ke Pontianak. Misalkan ada kelemahan pada tenor, bisa diperbaiki lagi. Pakaian juga dinilai dalam hal kesiapan kelompok tersebut untuk mengikuti audisi” tambah Aloysius Mering.

“kami juga melihat peluang kerjasama kontingen dengan tim penilai. Maka saya berharap semua kabupaten kota bisa bekerjasama dengan kami. Saya juga berpesan agar menyanyilah dengan rendah hati. Jangan menyanyi dengan rasa sombong. Menyanyi dengan sombong itu ditunjukan dengan gugup dan grogi. Menyanyilah dengan santai dan nikmati lagunya. Untuk lomba cerdas cermat, kami akan memberikan 50 soal kepada peserta pribadi untuk diselesaikan dalam waktu 10 menit. Kemudian ada 20 soal untuk dijawab secara rebutan oleh kelompok. Jadi kelompok cerdas cermat bisa saja diacak berdasarkan hasil pribadi dan kelompok. Dalam hal lomba bertutur kata kitab suci juga, kami membutuhkan peserta yang mampu berkreasi bukan menghafal” tambah Aloysius Mering.

“kami akan berkeliling ke kabupaten kota sampai Februari 2020. Jadi nilai dari 14 kabupaten kota akan diketahui pada akhir Februari 2020. Jika ada dalam satu kategori, nilai peserta terlalu mencolok, maka tidak perlu diadu lagi. Yang diadu di Pontianak nanti, jika nilai tiga peserta terdapat perbedaan yang tipis. Diadu di Pontianak nanti biar kita puas. Kami tidak akan memihak kepada kabupaten kota manapun. Karena tidak ada untungnya kami memihak. Jangan ragu dengan kami, soal independensi dan kemampuan kami” pesan Aloysius Mering.

Usai Aloysius Mering menjelaskan tentang tata cara penilaian. Audisi langsung dimulai untuk kategori lomba cerdas cermat anak, lomba cerdas cermat remaja, bertutur kata kitab suci anak yang diikuti tiga peserta,  mazmur anak, mazmur dewasa, mazmur Orang Muda Katolik (OMK), Mazmur Dewasa, Paduan Suara Anak, Paduan Suara Gregorian Remaja, Paduan Suara Orang Muda Katolik (OMK),  Paduan Suara Dewasa Campuran, Paduan Suara Dewasa Wanita dan Paduan Suara Gregorian Dewasa Pria.    (Hms/Mit)

Previous
« Prev Post