Bupati Ajk Muhamadiyah Lawan Kebodohan Dan Kemiskinan


Cybernews.id - Sintang - Kalbar .
Bupati Sintang dr. H. Jarot Winarno, M. Med. PH menghadiri peringatan hari puncak Milad Muhammadiyah ke-110 Hijriah/107 Masehi dengan tema "Muhammadiyah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" di Kabupaten Sintang, di Halaman SMA Muhammadiyah Sintang, Sabtu (16/11/19).

Hadir dalam acara itu Pimpinan Pengurus Pusat Muhammadiyah Pusat Anwar Abbas sebagai penceramah, Pengurus Wilayah Muhammadiyah Provinsi Kalbar Abdul Somad, unsur Forkopimda Kab. Sintang, Anggota DPRD Kab. Sintang Drs. H. Senen Maryono, Kepala Kemennag Kab. Sintang, sejumlah pimpinan OPD Kab. Sintang, jajaran pengurus wilayah Muhammadiyah Kab. Sintang, jajaran pengurus UMPKS dan tamu undangan lainnya.

Melalui momentum/kesempatan hari puncak milad Muhammadiyah ke-110 hijriah/107 masehi di Kab. Sintang ini, Bupati Sintang Jarot Winarno mengajak Muhammadiyah di Kabupaten Sintang ini untuk bersama-sama pemerintah melawan kebodohan dan kemiskinan di Kab. Sintang. Terlebih gerakan dakwah Muhammadiyah di ruang publik dalam kontek keumatan dan kebangsaan berkembang luarbiasa mulai dari global sampai mendunia hingga saat ini.

"karena sejak berdirinya 110 tahun silam Muhammadiyah memilik konsep awal yakni penolong kesengsaraan umat (PKU), kemudian juga ada gerakan al maun yang diawali dengan gerakan pendidikan, dimana pada saat itu pendiri muhammadiyah menyadari bahwa kebodohan dan kemiskinan yang berada di tengah-tengah umat Islam itu adalah musuh bersama yang harus kita tanggulangi"kata Jarot.

Jarot menjelaskan bahwa berangkat dari realita jumlah penduduk Kab. Sintang dimana dari 410ribu penduduknya, 10,35% atau sekitar 44ribu masih hidup dalam garis kemiskinan. Karena gini rasio ketimpangan antara pedalaman dan perkotaan di Kab. Sintang ini paling kecil, bahkan di bawah angka nasional, maka masyarakat yang mampu dan yang kurang mampu baik di perkotaan dan di pedalaman kurang lebih sama. sementara itu rata-rata lama sekolah di Kab. Sintang ini baru 6,9 tahun artinya baru sekolah hingga SMP kelas satu belum naik ke kelas dua. Sehingga hal itu juga harus di lawan atau di tanggulangi bersama-sama.

"Pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri, selama ini di bantu keluarga besar Muhammadiyah sebagai salah satunya, pelan-pelan kita atasi kedua permasalah tersebut. Tentu juga kita ingin kemitraan pemerintah dan muhammadiyah lebih erat lagi untuk melawan kemiskinan dan kebodohan itu"ujar Jarot.

Selain itu Jarot juga mengajak Muhammadiyah untuk melakukan atau memperluas dakwah melalui media sosial, terlebih perkembangan era teknologi melalui berbagai aplikasi medsos. Dimana generasi millenial saat ini indektik dengan teknologi yang serba cepat melalui gadget atau Handphone, sehingga dakwah yang di sampaikan bisa masuk ke generasi millenial tersebut. Sebagai contoh banyak Ustadz atau pendakwah lainnya berdakwa melalui media sosial instagram yang memiliki follower atau pengikut sampai jutaan, termasuk generasi millenial didalamnya. Sehingga itu bisa menjadi tantangan Muhammadiyah untuk melakukan hal yang sama agar gerakan dakwahnya bisa masuk kepada generasi millenial tersebut.

"Millenial ini kalau kita tidak mendengar mereka, kita akan kehilangan mereka. Berdasarkan survei terakhir, Millenila ini hanya punya waktu 20% saja untuk berinteraksi dengan kawan dan keluarga, 80%nya dengan gadget/hp"tutup Jarot.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Sintang, Slamet Turmudzi mengatakan Muhammadiyah Kab. Sintang terus berkomitmen membantu pemerintah dalam meningkat pembangunan melalui amal usaha di berbagai bidang salah satunya di bidang pendidikan baik itu dari tingkat TK sampai tingkat perguruan tinggi.

"Kami sudah memilik lima TK yang sudah berkembang di beberapa kecamatan, SD yang didirikan sejak dua tahun lalu dua kecamatan juga. Kami memiliki satu SMP, satu SMK, satu SMA dan satu Universitas Muhammadiyah Kampus Sintang. Inilah sebagian ikhtiar kami muhammadiyah Kab. Sintang untuk mendukung program-program pemerintah"jelas Slamet.

Selain pengembangan amal usaha di bidang pendidikan, Slamet Turmudzi juga menjelaskan bahwa pihaknya berusaha dan membangun toleransi antar suku, agama di Kab. Sintang. Hal itu di buktikan melalui amal usaha yang didirikan tidak hanya di nikmati oleh umat Islam, tetapi dinikmati oleh berbagai macam agama dan suku di perkenankan dan itu terbukti dari sebagian siswa/mahasiswa yang ada di amal usaha Muhammadiyah di Kab. Sintang juga dari berbagai macam suku dan agama.

"Artinya kalau belajar toleransi,kalau belajar keberagaman, kami muhammadiyah tidak perlu diajari, kami berusahan mempraktekan itu dalam kehidupan nyata"ungkap Slamet.
                             (Hms/Mit)
 

Previous
« Prev Post